LAM-R Dumai Dukung Langkah Tan Sri Syahril Abu Bakar Menggugat Pihak Mubeslub di Pengadilan

Dumai (granatnewss) – LAM-R kota Dumai mendukung langkah ketua DPA terpilih di Musyawarah Besar VIII Tan Sri Abu Bakar Menggugat pihak yang melaksanakan Mubeslub di pekan baru, Jumat (29/04/2022).

Musyawarah Besar VIII LAMR Provinsi Riau yang dilaksanakan dikota Dumai bedasarkan hasil rapimnas yang dilaksanakan dibalai adat LAMR provinsi Riau, dalam hasil Rapimnas secara musyawarah yang dihadiri LAMR kabupaten kota memutuskan Mubes LAM-R Provinsi Riau dilaksanakan pada 18/19 April dikota Dumai.

Bacaan Lainnya

” Hasil mubes LAMR VIII yang dihadiri 9 kabupaten kota serta satu dari provinsi Riau secara musyawarah sepakat menetapkan Tan Sri Syahril Abu Bakar sebagai ketua DPA LAMR Provinsi Riau dan Ketua MKA Datuk Seri T Rusli Ahmad ” ungkapnya Datuk Seri Syarudin Husin Ketua DPH LAM-R Kota Dumai

Datuk Seri Syarudin Husin menjelaskan, kita mendukung penuh Perihal LAMR Provinsi Riau akan menggugat para pihak Mubeslub yang di pekanbaru di pengadilan, namun tetap mendahulukan langkah adat, Tabayun.

Sebelumnya,  Tan Sri Syahril Abu Bakar menyatakan dalam lansiran berita  Tribun Pekanbaru.com mengatakan,

“Kami tidak segan-segan melaporkan ke pihak berwajib. Kami akan uji materi terhadap kepala daerah dalam kebijakannya terhadap penerapan Perda. Bila terjadi pelanggaran terhadap UU, kita akan urus sampai tahap pemakzulan ke Mahkamah Agung “jelas Syahril Abu Bakar

Syahril mengaku, pihaknya tidak mau LAM yang sudah punya perda dan berjalan bagus tersebut itu diganggu sekelompok oknum.

“Jadi amanah mubes kepada saya dan Datuk Muzammil sebagai sekretaris DPA bagaimana agar mengembalikan kembali nama baik dan Marwah LAM ” jelasnya

Pihaknya yang melaksanakan mubes di Kota Dumai sendiri, menurutnya sedang diurus dan selesai lebaran akan dikukuhkan seluruh pengurus.

“Kami masih terima jika ada yang mau kembali bersama memperbaiki LAM, kemarin ada juga yang sudah kembali bersama kita setelah sebelumnya ikut di Mubeslub,”jelasnya.

Syahril juga dengan tegas meminta kepada pengamat dan yang mengaku tokoh masyarakat saat ini untuk tidak muncul memperkeruh suasana di Lembaga Adat.

“Saya selalu terbuka untuk berunding dengan siapapun dan bersedia duduk di Balai Adat untuk Tabayyun, tapi kok nggak ada yang berani datang, pengamat tidak perlu sok berkomentar yang tujuannya hanya memperkeruh suasana ” ujar Syahril dalam lansiran Berita Tribun Pekanbaru.com

Pos terkait