Gubernur Riau Berikan Piagam T.S Muhammad Alydrus Sebagai Tokoh dan Pejuang Daerah Riau

Dumai (granatnewss) – Ahli waris Tengku Said Muhammad Alydrus menggelar syukuran atas diberinya piagam penghargaan oleh Gubernur Riau sebagai Tokoh dan Pejuang daerah Riau, syukuran dilaksanakan dikediaman rumah Tengku Said Rahman jalan Sukajadi GG mulia, Minggu (03/10/2022).

Tengku Said Muhammad Alydrus lahir di Rupat di kematang Makeruh tahun 1905 wafat tahun 1996 dimakeruh, riwayat pendidikan Otodidak dan Tradisional, sedangkan riwayat pengabdian :

1. Sejak tahun 1922 mulai berniaga ikan ke Malaka dengan sampan kontak, yang pulangnya membawa bahan makan pokok berupa beras, gula, tepung terigu dan lain lain untuk keperluan nelayan dan masyarakat pulau Rupat.

2. Tahun 1945 sampai dengan agresi ke II Belanda (1949) disamping niaga juga ditunjuk bupati militer Bengkalis penyedia logistik bahan makanan dan alat alat kelengkapan tentara polisi dan pegawai sipil.

3. Dibantu oleh penduduk Makeruh mengantar bahan makanan keDumai Rutin 1 kali seminggu berupa beras, gula pasir, minyak kelapa, garam dan lain lain.

4. Tanggal 23 Juni 1949 ditunjuk oleh Bupati Militer Bengkalis sebagai penasehat penghulu – penghulu Rupat Utara dalam hal pemerintahan dengan SK No 19/Pem/KB/ 1949 tertanggal 23 Juni 1949 oleh BupatiH.Muhammad.

5. Tanggal 31 Agustus ditunjuk sebagai pengawas terhadap dan BK/P di Rupat Utara dengan SK No 927/2KB.p. bilamana perlu dapat mengirimkan laporan tertulis maupun lisan kepada Bupati Militer Kab. Bengkalis H. Muhammad.

Sedangkan singkat Sejarah Tengku Said Alydrus pada Tahun 1949,

– Tentara Belanda pernah datang empat kali ke Makeruh, adapun kedatangan Tentara Belanda tersebut adalah untuk mencari Tentara Indonesia yang mereka duga ada persembunyian di Makeruh. Namun kedatangan Tentara Belanda tersebut untuk mencari para pejuang dan akhirnya mereka tidak temui.

– Datang surat perintah untuk lari namun Tengku Said Alydrus tidak mau lari, hal ini sesuai dengan perjanjian dengan Subrantas bahwa kalau Tentara datang lagi supaya ditembak saja.

– Tahun 1958 datang PM (Polisi Meliter) beserta rombongan 12 orang yang dipimpin oleh Letnan NYU- Asrip, menginap selama 13 hari dikedai dan serambi rumah Tengku Said Alydrus untuk mengejar tokoh PRRI Dahlan Djambek yang lari ke Malaysia.

– Pada tanggal Agustus 1964 datang dari Jakarta Junta Suwardi untuk Menumpang kan KKO yang dipimpin oleh Letnan Supyan(Radian Dally) dan ditempatkan dikedai yang baru dibangun oleh Tengku Said Alydrus sampai tanggal Maret 1966.

– Tanggal 18 Januari 1966 rombongan Siliwangi sampai Makeruh menggantikan KKO, dipimpin Kapten M. Saleh dan wakilnya Memet sampai tanggal 4 Desember 1966 Meninggalkan Makeruh.

Adapun perjanjian antara Tengku Said Alydrus dengan KKO dan Siliwangi adalah dengan tiga syarat yaitu :

1. Tidak boleh minum Arak, 2. Dilarang berjudi, 3. Dilarang main perempuan (zina).

Kalau larangan ini dilanggar maka akan diambil tindakan / diusir Tengku Said Alydrus sosok pejuang Nasionalis yang tangguh tanpa pamrih, hal ini dibuktikan  dengan memberi bantuan kepada pemerintah Bupati Militer Bengkalis berupa:

1. Bantuan keuangan dan bahan makanan serta alat bantu kelengkapan pejuang seperti kain kipar, lampu strongkeng, bola lampu senter, sepatu boot, dan lain sebaginya dan sampai saat ini ada masih belum dibayar, fotho kopy terlampir.

2. Memberikan bantuan makanan satu pleton tentara Amfibi KKO  yang dipimpin oleh Letnan Radian Dally  BA dan satu regu bea cukai yang dipimpin oleh  Sudarmadji dengan wakilnya  Chaidir Tenggayun selambsatu bulan sampai suplai  logistik pasukan dikirim oleh komando diatas.

Penghargaan Tengku Said Alydrus :

1. Surat tanda penghargaan nomor : PO.01/STL.102/66 dari komando operasi tertinggi satuan tugas Intelegence” 102″ tertanggal 4 Januari 1966  TTD Komandan R. Radian Dally,BA, Kapten KKO NRP 1746/P (salinan terlampir).

2. Tanda terima kasih Komando Satuan tugas rencong/ Kopur II  komando Pos depan / Opsus R/II pada tanggal 3 November 1996 ditandatangani oleh Juki Alianasjah, Letkol INF. NRP.14828.

Inilah perjuangan Tengku Said Alydrus Sampai akhir ayat beliau tetap berniaga dan meninggal Desember 1966.

H Said Amir Hamzah, SKM, CUCU pertama Tengku Said Alydrus alamat jl Tanjung uban GG batang 54 Kel pesisir kec Lima puluh kota pekan baru selesai acara syukuran kepada awak media mengatakan, kami ahli waris ucapkan terimah kasih kepada Gubernur Riau memberi penghargaan kepada Datuk kami Tengku Said Alydrus sebagai tokoh dan pejuang daerah Riau.

 

” Disini jelas Datuk kami Tengku Said Alydrus banyak memberikan hutang bahan bahan makanan atau bahan pokok yang lain kepada Bupati Militer Bengkalis H. muhammad sesuai salinan pinjam nya  yang ada dengan ahli waris, namun kami ahli waris tidak menuntut untuk dibayar , namun kami ahli waris minta kepada pemerintah pusat serta provinsi Riau dan khususnya pemerintah kabupaten Bengkalis untuk pembangunan tempat kampung Makeruh tempat beliau tinggal, serta pembangunan juga untuk kota Dumai ” ungkap cucu Tengku Said Alydrus  H. Said Amir Hamzah

 

Terpisah, dalam acara syukuran dihadiri Ketua DPH LAMR Dumai Datuk Seri Syarudin dalam sambutan nya, kita ucapan Tahniah dan sekalung Budi kepada ahli waris Tengku Said Alydrus yang mana beliau mendapat piagam penghargaan dari Gubernur Riau sebagai tokoh dan pejuang daerah Riau.

” LAMR kota Dumai mengingat kan, bahwa Dumai ini ada bertuan seperti tokoh pejuang Riau Tengku Said Alydrus ” tutup Datuk Seri Syarudin Husin

Pos terkait