DUMAI (granatnewss) – GM Pertamina RU Dumai dikabarkan dinonaktifkan sementara, tokoh masyarakat Tanjung Palas terus meminta Didik Subagyo dan Comm Rel Agustiawan untuk segera dicopot, Rabu, (12/4).
Sebagaimana diketahui, Didik Subagyo dinonaktifkan sementara untuk kepentingan penyelidikan ledakan kilang yang terjadi pada 1 April 2023 lalu.
Sementara Manager Comm, Rel & CSR RU II Dumai, Agustiawan masih tetap bertahan di posisinya.
Dikutip dari riau.antara.com, Direksi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Pusat menunjuk Permono Avianto sebagai Pelaksana tugas General Manager KPI RU II Dumai.
Mengetahui hal tersebut, Mantan Ketua LPMK yang juga salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Tanjung Palas, Suhanto sangat mengapresiasi pihak kepolisian dan ketenagakerjaan untuk melakukan penyelidikan atas ledakan Kilang itu.
Namun ia sangat menyayangkan Bos Pertamina, Nicke Widyawati belum mencopot Area Comm, Rel & CSR RU II Dumai, Agustiawan.
Menurutnya, kelalaian mereka tidak memberi kabar telah terjadinya ledakan di Kilang yang membuat warga panik dan berhamburan itu adalah fatal.
Sementara alat pemberitahuan darurat maupun non darurat telah dipasang belasan tahun yang lalu.
Lanjut Suhanto, setelah ledakan itu juga, pada tanggal 3 April 2023 pihak Pertamina juga telah membagikan paket sembako kepada sebagian warga. Pembagian paket sembako yang ditaksir lebih kurang Rp100.000,- itu juga telah menjadi buah bibir masyarakat yang tidak mendapatkan.
“Kalau Paket Sembako yang dibagikan untuk warga Tanjung Palas yang terdampak ledakan, jangan pilih-pilih,” kata Suhanto.
Menurutnya lagi, permasalahan pembagian paket Sembako ini juga telah membuktikan bahwa Tim Area Manager Comm, Rel & CSR RU II Dumai telah gagal membaur dengan warga Kelurahan Tanjung Palas yang katanya Ring setengah ini.
Suhanto berharap kepada Dirut Pertamina, Nicke Widyawati dan petinggi-petinggi Pertamina untuk segera menggantikan Didik Subagyo dan Com Rel Agustiawan beserta semua bagian humas kemasyarakatan.
Saat dimintai tanggapan atas permintaan pencopotan dirinya, Area Manager Comm, Rel & CSR RU II Dumai, Agustiawan mengatakan saat ini tengah fokus penyelesaian dampak ganti rugi.
“Saat ini kami masih fokus kepada penyelesaian dampak ganti rugi kepada masyarakat bang, supaya dapat selesai sebelum lebaran,” ujar Agustiawan, saat dikonfirmasi via WhatsAppnya, Kamis (13/4).
Suyanto Minta GM Pertamina RU Dumai Didit Subagyo dan Comrel Agustiawan Segera Dicopot
Sebelumnya telah diberitakan di media Sekilasriau.com bahwa, mantan LPMK Tanjung Palas, Suyanto minta GM Pertamina RU Dumai, Subagyo dan Humas Comrel, Agustiawan untuk segera dicopot.
Permintaannya itu Lantaran tidak adanya himbauan darurat maupun non darurat ke warga yang katanya Ring setengah dari PT KPI RU Dumai itu.
Akibat dari dari ledakan dahsyat pada 1 April 2023 malam itu membuat warga panik dan berhamburan.
Sementara, sambung Suyanto, Toa dan Sirine darurat telah dipasang ditembok kilang yang konon fungsinya untuk himbauan darurat maupun non darurat.
“Awalnya kita tak percaya ledakan itu bersumber dari Kilang, karena di Kilang sudah ada Toa darurat yang dipasang pinggir tembok, jadi kalau ada terjadi darurat maupun non darurat pasti ada himbauan dari pihak Pertamina, baik berbahaya maupun tidak,” beber Suyanto.
Suyanto sangat kecewa setelah mendapatkan informasi bahwa ledakan dahsyat itu berasal dari kilang.
Kekecewaan mantan Ketua LPMK Tanjung Palas itu juga meningkat lantaran bertemu kembali dengan Humas Comrel, Agustiawan, yang diketahui baru menjabat humas kembali menggantikan Nurhidayanto.
Saat dirinya menjabat Ketua LPMK, tambah Suyanto, Kilang pernah meledak yang membuat warga panik, alat seperti Toa dan Sirine tidak berfungsi, saat itu Agustiawan menyebut alat itu tengah rusak.
“Waktu saya menjabat LPMK, Kilang juga pernah Kebakaran yang membuat warga panik, saya juga pertanyakan alat himbauan yang dipasang dipinggir tembok kilang, saat itu Agustiawan mengakui alat tersebut mengalami kerusakan,” cerita Anto.
“Apakah sekarang alat itu mengalami kerusakan lagi?, bertetanggalah dengan baik” sambung Anto.
Anto menjelaskan ledakan dahsyat pada tanggal 1 April 2023 telah membuktikan bahwa Pimpinan dan humas Comrel Pertamina RU Dumai tidak berfungsi.
Ia berharap kepada Direksi Pertamina Pusat untuk mencopot kedua orang ini, yang diduga telah lalai memfungsikan alat himbauan yang sudah ada sejak lama.
“Kalian tau ledakan itu membuat Panik warga, apakah kalian tau ledakan dahsyat itu bisa membuat anak-anak trauma, jangankan anak-anak, saya aja ketakutan,” tutur Anto.
Di tempat terpisah, LPMK Tanjung Palas, Surhayanto, juga membenarkan tidak adanya pemberitahuan dari Pertamina RU Dumai terkait ledakan dahsyat yang membuat warga panik itu.
“Justru aku yang nanya, orang itu kesannya dluan awak yang tau,” ujar Ahok, sapaan akrab ketua LPMK Tanjung Palas, (10/4).
Sementara itu Lurah Tanjung Palas, Untung Efendi saat ditemui media ini juga membenarkan tidak adanya pemberitahuan terkait ledakan dari pihak Pertamina.
“Tidak ada Pak, bahkan saya yang mencari tau apa yang terjadi,” kata Untung yang juga warga Kelurahan Tanjung Palas itu.
Sumber: Sekilasriau.com